Tanpa minimum Rp 100,000,000Rp 300,000,000Rp 500,000,000Rp 700,000,000Rp 1,000,000,000Rp 2,000,000,000Rp 3,000,000,000Rp 4,000,000,000Rp 5,000,000,000Rp 10,000,000,000Rp 30,000,000,000Rp 50,000,000,000Rp 100,000,000,000
Tanpa maksimum Rp 100,000,000Rp 300,000,000Rp 500,000,000Rp 700,000,000Rp 1,000,000,000Rp 2,000,000,000Rp 3,000,000,000Rp 4,000,000,000Rp 5,000,000,000Rp 10,000,000,000Rp 30,000,000,000Rp 50,000,000,000Rp 100,000,000,000
Silakan masukkan informasi Pengguna di bawah ini.
0 users love this project
Tag the products to link them with their product sheets
Jl. Pelita I, Kel. Sidorame Barat II, Kec. Medan Perjuangan, Kota Medan, Sumatera Utara
Temukan Peluang Usaha di Kawasan Bintaro Bersama Vazza Avenue Graha Raya Dengan Cicilan Murah
Memilih lokasi usaha yang tepat adalah kunci untuk sukses dalam ekspansi bisnis. Lokasi usaha yang strategis dapat meningkatkan visibilitas bisnis kamu, menarik lebih banyak pelanggan, dan memberikan keuntungan jangka panjang. Oleh sebab itu, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor
Saat ini belum ada ulasan untuk Victoria Village
Poster film Victoria & Abdul
BBC FilmsPerfect World PicturesWorking Title FilmsCross Street Films
Victoria & Abdul adalah film drama biografi tahun 2017 yang disutradarai oleh Stephen Frears dan diproduseri oleh Tim Bevan, Eric Fellner, Beeban Kidron dan Tracey Seaward. Naskah film ini ditulis oleh Lee Hall berdasarkan buku Victoria & Abdul karya Shrabani Basu. Film ini dibintangi oleh Judi Dench, Ali Fazal, Eddie Izzard, Tim Pigott-Smith (dalam peran film terakhirnya), Adeel Akhtar dan Michael Gambon.
Film Victoria & Abdul ditayangkan secara perdana di Festival Film Venesia pada tanggal 3 September 2017[4] dan dirilis di Britania Raya pada tanggal 15 September 2017. Film ini dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 22 September 2017 secara terbatas dan 6 Oktober 2017 secara luas.[5] Film ini mendapatkan review rerata dari para kritikus.
Abdul Karim (Ali Fazal), seorang petugas penjara muda dari Agra, India, ditugaskan ke Britania Raya untuk menghadiri acara Yubileum Emas Ratu Victoria (Judi Dench) pada tahun 1887 dan memberikan hadiah kepada Ratu Victoria berupa mohur, koin emas yang telah dicetak sebagai tanda penghargaan dari India yang diperintah oleh Britania Raya.
Ratu Victoria, yang kesepian dan lelah terhadap para bangsawan yang menjilat, memperhatikan Abdul dan kemudian menjalin persahabatan dengannya. Sang Ratu menghabiskan waktu dengan Abdul sendirian dan mengangkat Abdul menjadi Munsyi-nya. Sang Ratu juga meminta Abdul untuk mengajarkannya bahasa Urdu dan Al-Qur'an. Ketika Ratu Victoria mengetahui bahwa Abdul telah menikah, sang Ratu mengundang istri dan ibu mertua Abdul untuk bergabung dengannya ke Britania Raya. Mereka tiba mengenakan Burkak hitam, menyebabkan seisi staf istana dan para bangsawan khawatir.
Ketika Ratu Victoria memperlakukan Abdul sebagai putranya sendiri, seluruh staf istana dan para bangsawan, termasuk putra sang Ratu, Pangeran Bertie (Eddie Izzard), serta Perdana Menteri Robert Gascoyne-Cecil (Michael Gambon) tidak menyukai perlakuan tersebut. Mereka berencana untuk merusak hubungan sang Ratu dengan Abdul, berharap bahwa Abdul akan dipulangkan. Ketika Ratu Victoria mempermalukan dirinya sendiri dengan menceritakan kembali kepada staf istana dan para bangsawan pandangan tentang Pemberontakan India yang diceritakan oleh Abdul kepada sang Ratu, iman dan kepercayaan sang Ratu kepada Abdul terguncang dan sang Ratu memutuskan bahwa Abdul harus pulang. Namun, pada hari berikutnya, sang Ratu berubah pikiran dan meminta Abdul untuk tinggal. Ratu Victoria memberikan Abdul liontin berhiaskan berlian berisi foto sang Ratu.
Ratu Victoria sangat tertarik dengan India dan di rumahnya di Osborne House, Pulau Wight, ia memiliki ruang Durbar yang dibangun untuk fungsi-fungsi kenegaraan, dihiasi secara rumit dengan ukiran oleh Bhai Ram Singh dengan gaya yang rumit dan dengan karpet dari Agra. Sang Ratu menggantung potret orang India di rumah tersebut. Ratu Victoria memberitahu seluruh staf istana dan para bangsawan bahwa sang Ratu bermaksud untuk memberikan gelar ksatria kepada Abdul.
Perdana Menteri bersikeras bahwa seluruh staf istana dan para bangsawan harus menemukan cara untuk menyingkirkan Abdul. Mereka mencari latar belakang keluarganya di India dan memberitahu Ratu Victoria dengan dokumen yang menunjukkan bahwa keluarganya sangat sederhana dan miskin daripada yang dikatakan oleh Abdul. Ketika Ratu Victoria bersikeras meminta dokter pribadinya untuk memeriksa Abdul dan mencari tahu mengapa istrinya belum hamil, sang dokter menemukan bahwa Abdul menderita kencing nanah dan bergegas memberitahu Ratu Victoria, berharap bahwa Ratu Victoria memecat Abdul karena jijik dengan penyakit Abdul, tetapi Ratu Victoria tidak memecat Abdul dan memperingatkan seluruh staf istana dan para bangsawan karena berusaha menyingkirkan Abdul.
Seluruh staf istana dan para bangsawan memutuskan bahwa jika Ratu Victoria tidak memutuskan hubungan dengan Abdul, maka mereka semua akan mengundurkan diri. Mereka juga mengancam untuk mengesahkan Ratu Victoria sebagai orang gila. Ketika Ratu Victoria diberitahu, sang Ratu sangat marah dan memanggil seluruh staf istana dan para bangsawan ke ruang Durbar dan menuntut siapapun yang ingin mengundurkan diri untuk maju. Ketika tidak ada satu pun staf istana yang melakukannya, Ratu Victoria memberitahu mereka bahwa sang Ratu telah memutuskan untuk tidak menjadikan Abdul seorang kesatria, tetapi memasukkan Abdul dalam daftar kehormatan berikutnya sebagai Komandan Royal Victorian Order.
Ketika Ratu Victoria jatuh sakit, sang Ratu meminta Abdul untuk kembali ke India ketika sang Ratu masih bisa memberikan perlindungan kepada Abdul. Sang Ratu memperingatkan Abdul bahwa ketika sang Ratu meninggal, para bangsawan akan menyalahkan Abdul, tetapi Abdul menegaskan bahwa ia akan tetap bersama Ratu Victoria sampai akhir hayatnya. Pada tahun 1901, Ratu Victoria meninggal dan putra sang Ratu, Bertie, yang sekarang Edward VII, menolak Abdul dan membakar semua hadiah dan kertas yang diterima oleh Abdul dari sang Ratu serta memulangkan Abdul dan keluarganya kembali ke India. Istri Abdul menyembunyikan dan menyelamatkan liontin itu untuk Abdul. Hal ini menunjukkan bahwa Abdul tinggal di India hingga kematiannya delapan tahun kemudian pada tahun 1909. Film ini berakhir dengan Abdul berlutut di patung besar Ratu Victoria yang dekat dengan Taj Mahal, berbicara dengannya dan mencium kakinya dengan hormat.
Film Victoria & Abdul mendapatkan review rerata dari para kritikus. Berdasarkan Rotten Tomatoes, film ini memiliki rating 65%, berdasarkan 179 ulasan, dengan rating rata-rata 6,2/10.[6] Berdasarkan Metacritic, film ini mendapatkan skor 58 dari 100, berdasarkan 34 kritik, menunjukkan "ulasan rerata".[7]
Film Victoria & Abdul mendapatkan $22.245.070 di Amerika Utara dan $43.176.197 di negara lain. Total pendapatan yang dihasilkan oleh film ini mencapai $65.421.267, melebihi anggaran produksi film $21 juta.[3]
Pada pembukaan akhir pekan secara terbatas, film ini mendapatkan $158.845, menempati posisi ke-26 di box office. Namun, pada pembukaan akhir pekan secara luas, film ini mendapatkan $4.171.870, menempati posisi ke-8 di box office.[3]